BELITUNG, belitonginfo.com – Rapat Koordinasi (Rakor) Sensus Pertanian 2023 Kabupaten Belitung “Kolaborasi Sensus Pertanian 2023 Menjawab Kebutuhan Data Pertanian”, area Ruang Rapat Pemkab Belitung, Kamis (22/12/2022).
Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Belitung, Adnizar, menyampaikan apresiasi kepada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung dan seluruh yang hadir dalam Rakor.
“Apresiasi kami kepada BPS Belitung, semoga kegiatan ini memberikan masukan positif bagi BPS dan juga seluruh peserta Rakor dalam upaya menjawab kebutuhan data pertanian di Kabupaten Belitung,” katanya.
Menurutnya, Sensus Pertanian 2023 adalah kegiatan kegiatan rutin oleh setiap negara. Sensus Pertanian 2023 berdasarkan rekomendasi Food and Agriculture Organization (FAO) dan amanat UU No.16 Tahun 1997 tentang Statistik.
“Kegiatan ini penting. Karena mampu menyediakan data pertanian secara lengkap yang berguna untuk perencanaan dan tolok ukur kondisi pertanian,”
Kemudian, Adnizar juga membeberkan, data yang dihasilkan dari kegiatan ini sangat dibutuhkan dalam transformasi sistem pertanian sebagai kunci dalam menjawab isu-isu pangan. Seperti isu ketahanan pangan, kualitas dan keamanan pangan, serta keberlanjutan atau sustainability baik di tingkat global maupun nasional.

Selain itu, Adnizar mengatakan, BPS juga akan menjawab tantangan pertanian skala kecil, yakni petani yang kepemilikan lahannya kurang dari setengah hektar. Tidak terkecuali di Belitung, pertanian juga memberi pengaruh besar dalam perekonomian daerah. Bahkan pada 2021, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menduduki peringkat pertama sebagai kontributor terbesar perekonomian Kabupaten Belitung.
“Pada tahun 2021, kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberi kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten Belitung sebesar 28,17 persen. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 27,79 persen. Kategori yang menjadi penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Belitung ini memiliki total nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sebesar 3.100,35 miliar rupiah,” jelasnya.