Ratusan Siswa Belitung Dapat Beasiswa 500 Ribu Dari Program Simpor

BELITUNG, belitonginfo.com – Sebanyak 632 siswa di Kabupaten Belitung mendapatkan beasiswa dari program Simpor (Sistem Pendamping Pendidikan dan Olahraga), Kamis (15/12/2022).

Penyerahan beasiswa itu berlangsung di Gedung Nasional, Tanjungpandan, Belitung. Yang dihadiri langsung oleh Bupati Belitung, Sahani Saleh (Sanem).

Dari 632 siswa yang menerima beasiswa dari program Simpor itu, 421 merupakan siswa Sekolah Dasar (SD) dan 211 adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung, Soebagio, setiap siswa yang mendapat beasiswa dari program Simpor, mendapat jumlah nominal yang sama.

“SD, SMP itu sama anggarannya, per siswa itu 500 ribu. Itu dalam bentuk uang elektronik,” ujar Soebagio.

Karena beasiswa ini untuk keperluan pendidikan, maka kata Soebagio, mereka bekerjasama dengan beberapa toko. Hal ini agar para siswa penerima beasiswa dapat benar-benar membelanjakan keperluan untuk menunjang pendidikan mereka.

Lebih lanjut, Soebagio menyebutkan, uang elektronik yang mereka serahkan itu bekerjasama dengan Bank Sumsel Babel.

“Semoga program ini memberikan suatu motifasi kepada siswa, untuk bagaimana peran pemerintah itu hadir di situ. Karena urusan pendidikan itu berbicara tentang pelayanan wajib dan mendasar,” tandasnya.

Soebagio juga berharap, dengan beasiswa ini, dapat menekan angka putus sekolah di Belitung yang memang sedikit meningkat dari tahun ke tahun.

Program Simpor Bertahan Hingga 2024

Para penerima beasiswa dari program yang merupakan program pemerintahan Kabupaten Belitung, kepemimpinan Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) dan Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie itu, adalah siswa yang memang kurang mampu.

Sementara itu, Bupati Belitung, Sahani Saleh (Sanem) menjelaskan, memang baru tahun ini beasiswa dari program memberikan uang elektronik. Pada tahun-tahun sebelumnya selalu uang tunai.

Hal ini kata Sanem, agar para siswa penerima beasiswa memang membelanjakan uang itu untuk keperluan sekolah mereka. Seperti membeli baju seragam sekolah, alat tulis dan lain-lain.

“Awal-awal memang cash (tunai). Sekarang belanje barang. Belanja barang itu memang di tuko yang la ditunjuk. Dan belanja dapat dengan duit yang ade di katur itu tadi,” kata Sanem.

Lebih lanjut, Sanem menyebutkan pada Tahun 2023 mendatang, jumlah uang untuk beasiswa itu akan mereka tambah menjadi Rp 750 ribu per siswa.

“Programnya sampai 2024. Sebetulnya 2023 habis, tapi karena 2024 bupati baru dipilih Bulan November, jangan sampai kosong, kite sampai 2024,” pungkas Sanem.