BELITONGINFO – Sebanyak lima daftar perusahaan kripto sudah menyatakan bangkrut di sepanjang tahun 2022 ini.
Banyak perusahaan kripto menyatakan bahwa bisnis kripto di nilai tidak stabil di bandingkan hari-hari sebelumnya.
Baca Juga : 5 Cara Investasi uang dengan Modal Kecil
Merangkum dari CNN Indonesia, ada 5 daftar perusahaan kripto yang menyatakan bangkrut tahun ini.
5 Daftar Perusahaan Kripo
1. BlockFi
Perusahaan pemberi pinjaman kripto BlockFi mengajukan mekanisme bangkrut atau pailit Bab 11 di AS pada Senin (28/11). BlockFi terdampak oleh runtuhnya kerajaan bos kripto FTX, Sam Bankman-Fried.
BlockFi mengumumkan bahwa mereka telah menangguhkan pencairan dana konsumen akibat FTX, Alameda, dan puluhan afiliasinya mengajukan kebangkrutan pada 11 November lalu.
Dalam pengajuan kebangkrutannya, BlockFi mengatakan berutang kepada lebih dari 100 ribu kreditur.
Kreditur terbesar yang terdaftar adalah Ankura Trust dengan total utang mencapai U$729 juta. Sedangkan, FTX kreditur terbesar kedua BlockFi berutang US$275 juta.
2. FTX
Platform kripto FTX mengajukan mekanisme bangkrut atau pailit Bab 11 pada 11 November 2022 lalu. Tak hanya itu, CEO FTX Sam Bankman-Fried pun resmi mengundurkan diri.
Dilansir dari AFP, pengajuan tersebut terjadi setelah FTX berada di ambang pailit usai harga token kripto FTT anjlok drastis.
Bankman-Fried telah meminta maaf dan berjanji bahwa FTX akan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan likuiditas.
Perusahaan itu akhirnya menunjuk John J. Ray sebagai kepala eksekutif.
“Pembebasan segera Bab 11 merupakan langkah tepat untuk memberikan kesempatan kepada Grup FTX untuk memperbaiki situasi,” kata Ray.
Sebelum mengajukan pailit, CEO bursa kripto FTX Sam Bankman-Fried ‘kehilangan’ 94 persen hartanya dalam semalam. Harta senilai US$14,6 miliar setara Rp228 triliun raib begitu saja.
3. Three Arrows Capital
Perusahaan investasi kripto kelas kakap berbasis di Singapura Three Arrows Capital (3AC) resmi mengajukan permohonan bangkrut ke pengadilan di New York, AS.
Dilansir dari Reuters, 3AC adalah salah satu investor dengan profil tertinggi yang terkena aksi jual tajam di pasar kripto dan sedang dilikuidasi.
Perwakilan untuk 3AC mengajukan petisi di Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Selatan New York.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, perusahaan yang didirikan oleh Su Zhu sejak 2012 tersebut mulai menghadapi kesulitan keuangan karena runtuhnya luna dan UST awal Mei lalu.
Pada pertengahan Juni, 3AC gagal memenuhi beberapa margin call dan akhirnya dilikuidasi pada beberapa posisi perdagangan bitcoin dan ethereum.
Selain itu, beberapa kreditur, seperti Voyager Digital, meminta agar 3AC membayar utangnya.
4. Celsius
Perusahaan kripto Celsius mengajukan bangkrut pada Juli 2022 lalu dengan menggunakan UU Kepailitan AS Bab 11. Artinya, perusahaan ingin meminta perlindungan untuk tetap beroperasi meski berstatus pailit.
Dalam pernyataannya, Celsius menyatakan akan berupaya menstabilkan bisnisnya dengan restrukturisasi melalui cara yang memaksimalkan nilai bagi semua pemangku kepentingan.
Celsius memiliki kas sebesar US$167 juta untuk mendukung operasi sementara. Pengacara perusahaan sebelumnya memberi tahu regulator negara bagian AS terkait langkah tersebut.
Salah satu pendiri Celcius Alex Mashinsky mengatakan langkah ini sebagai keputusan tepat.
“Saya yakin bahwa ketika kita melihat kembali sejarah Celsius, kita akan melihat ini sebagai momen yang menentukan, di mana bertindak dengan tekad dan kepercayaan diri melayani masyarakat dan memperkuat masa depan perusahaan,” kata Mashinsky.
Celsius menjadi perhatian selama sebulan terakhir setelah membekukan akun pelanggan dan menyalahkan ‘kondisi pasar yang ekstrem’.
5. Voyager Digital
Pialang kripto asal Kanada Voyagers Digital Ltd juga mengajukan perlindungan kebangkrutan akibat volatilitas pasar kripto dan jatuhnya hedge fund yang meminjam dana ke perusahaan.
Voyager memulai proses kebangkrutan di Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Selatan New York.
Dalam pengajuan Bab 11, Voyager mendaftarkan aset dan kewajiban masing-masing antara US$1 miliar dan US$10 miliar.
Perusahaan mengatakan memiliki sekitar US$1,3 miliar kripto di platformnya. Selain itu, Voyager juga memegang lebih dari US$350 juta uang tunai atas nama pelanggan di Metropolitan Commercial Bank New York.
Voyager menderita kerugian besar dari eksposurnya ke dana lindung nilai kripto Three Arrows Capital, yang bangkrut beberapa minggu sebelumnya setelah gagal membayar pinjaman dari sejumlah perusahaan di industri. Termasuk US$650 juta dari Voyager.
“Kami sangat percaya pada masa depan industri, tetapi volatilitas yang berkepanjangan di pasar kripto dan default Three Arrows Capital mengharuskan kami untuk mengambil tindakan tegas ini,” kata CEO Voyager Stephen Ehrlich.
Baca Juga : 10 Jenis Saham paling Banyak di Beli Investor Asing
Ayo Yang Mau. Kepo Dengan Perkembangan.
Berita Terbaru , Berita Terkini , Berita Hari ini , Berita Teknologi , Bisnis, Finance, dan Berita Viral lainnya.
di belitonginfo.com Dapat Mengklick Link. Di. Bawah. Ini :
Facebook. (Dengan Kamu Mengklick. Link. ini. Kamu Akan Masuk ke Facebooknya belitong. Info) Ayo Klik Sekarang Juga.
Atau Kamu Juga Dapat Melihat Instagram Kami atau bisa mengunjungi Google News Kami.
Kami Juga Ada Channel. Youtube. Untuk. Melihat. Berita. kami Secara Visual Ayo Sekarang Juga Bergabung Bersama Kami.